Proses Adaptasi Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan Menjadi Milea dan Dilan
TABLOIDBINTANG.COM - Vanesha Prescilla dan Iqbaal Ramadhan berbagi cerita bagaimana perjuangan mereka untuk menghayati peran sebagai Milea dan Dilan.
“Saya gugup setengah mati. Syuting hari pertama langsung mengendarai sepeda motor. Gugup karena sepeda motor di lokasi syuting berbeda dengan yang selama ini saya gunakan untuk latihan. Saya butuh adaptasi, apalagi langsung memboncengkan Milea,” beri tahu Iqbaal.
Hal yang sama dirasakan Vanesha, “Ini kali pertama saya syuting. Sepanjang hari itu saya bertanya kepada diri sendiri, ‘Gue bisa enggak, nih syuting film? Gue bisa enggak, menyelesaikan proyek ini?’ Bersyukur sekali saya bisa melakukannya.”
Gugup dan ragu, bagi pasangan ini hanyalah satu dari sekian banyak masalah yang muncul di awal syuting. Keduanya teringat, sejak proyek film Dilan 1990 diumumkan, banyak yang mencibir, apalagi saat pemeran Iqbaal-Milea dibocorkan.
Warganet menyebut Iqbaal tidak pantas menjadi anggota geng motor. Sementara Vanesha yang tidak diketahui rekam jejaknya di industri film dinilai terlalu cantik. Hujan cibiran membuat mereka berupaya keras menjadi pasangan yang klop.
“Mau makan, mandi, membaca, atau BAB pun saya melakukannya selayaknya Dilan. Di mana pun, kapan pun, saya adalah Dilan,” Iqbaal bercerita.
Vanesha menambahkan, “Saya juga seperti Iqbaal khususnya ketika reading. Ayah Pidi Baiq mengingatkan saya, 'Kalau kamu menjadi Milea, berusahalah menjadi apa adanya karena kamu sendiri sudah sangat Milea.' Saya membaca novel dan naskahnya berulang-ulang sampai saya merasa 50 persen diri saya adalah Milea.”
Vanesha mengakui, proses syuting tidak berjalan mulus. Bagian tersulit adalah adegan Milea mendatangi kantin sekolah lalu terlibat cekcok dengan Anhar (diperankan Giulio Parengkuan). Puncaknya, Anhar menampar Milea. Saat itu, emosi Milea terkuras.
“Saya ditampar Anhar dan tamparannya betulan. Saya ditampar 15 kali. Pipi rasanya panas sekali. Tapi seru, saya pikir memang harus begitu untuk mendapatkan rasa sakit dan kecewa yang sebenarnya di depan kamera. Saya bersyukur bisa memperlihatkannya kepada penonton,” kenang adik Sissy Prescillia itu dengan mata berbinar.
(wyn / gur)